Wednesday, February 18, 2015

Dengarkan Kami (Rakyat Biasa Yang Tak Mengerti Apa-Apa)

My Dear Ibu Pertiwi
Tanah Air yang ku kagumi
Mengapa baru awal tahun kerumitan terus terjadi
Ketika panggung drama politik dan hukum tampil silih berganti
Konflik dan kejadian tak beretika mulai menggerogoti negeri
Betapa menyayatnya bagi kau ibu pertiwi

Aku dari sekian anak negeri yang tak pernah mengerti tentang polemik mereka
Hanya bisa angkat bicara
Ketika permasalahan anak dibawah usia melanggar susila
Ketika permasalahan orang dewasa merebutkan kursi leha-leha
Dan ketika rakyat biasa semakin merana
Mengapa aku hanya bisa menyaksikannya?
Ketika kawanku terlalu bersikeras mengkritisi para pemimpin negara
Kawanku yang satunya membenci kawanku yang mengkritisi pemimpin bangsa
Dan kawanku yang lain tak peduli dengan permasalahan bangsa
Aku harus berada di pihak mana?
Ketika antar media saling beradu informasi
Ketika antar politisi dan ahli saling menunjukkan kebenaran diri
Dan ketika antar pendukung saling membenarkan diri sendiri?
Aku harus membenarkan dari mana lagi?

Aku ini rakyat biasa
Yang sedang melihat drama pemimpin negara
Yang sedang mendengarkan kicauan kawanku dengan deretan title mahasiswa
Yang sedang mengamati tak kepeduliaan warga tentang bangsanya
Yang sedang mencari pemimpin negara dan pemerintahan yang sesungguhnya
Yang sedang menyimak bahwa ada kevakuman di bangsa 
Dan di belakangnya pastilah ada sebuah drama lain yang sedang dipermainkan mereka

Aku ini hanya salah satu perwakilan warga negara Indonesia
Yang cuma bisa menyalurkan rintihan kami sebagai rakyat pribumi lewat kata
Kami tak punya modal apa-apa untuk bisa menyalurkan penyelamatan bangsa
Kepadamu para penguasa
Tolonglah sesekali jangan terus menerus memikirkan kursi
Lihatlah kami 
Dengarkan kami
Warga yang selalu mencintai negara, berkorban demi nusa dan bangsa
Tanpa meminta balasan apa-apa
Selain kerukunan di dalam bangsa


No comments:

Post a Comment