Monday, November 13, 2017

Kopi Malam Ini

Malam ini ku seduh kembali kopi hitam
Rasanya masih tetap dan tidak akan pernah pudar
Namun aku begitu canggung untuk memfilosofikan hal yang telah lama menghilang
Kopi malam ini begitu sederhana dan biasa saja
Ditemani rintik hujan yang menjelma jadi bisikan-bisikan
Bisikan tentang kenangan dan sepanjang perjalanan
Aroma kopi kali ini membuat pikiran semakin melayang
Aku masih ingat betul bagaimana sosok-sosok yang pernah mendampingi kehidupan
Dari keluarga, sahabat, kawan, hingga partner berbagai golongan
Sudahkah aku memberikan kebaikan?
Pada mereka yang selalu ku repotkan dan selalu ku mintai bantuan hingga bantuan perasaan
Sudahkah aku mengucapkan rasa terima kasih?
Pada mereka yang selalu memberikanku banyak motivasi dan inspirasi
Pernahkah aku berucap kata maaf yang begitu dalam?
Pada mereka yang sering ku buat kesal
Dengan segala tingkahku yang begitu menyebalkan

Dan pahitnya kopi ini membukakan kenangan saat-saat aku begitu rapuh
Manusia dengan hati yang akan diguncangkan dan hati yang tidak teguh
Tentang tamparan-tamparan saat ku berjalan menyusuri perjalanan
Hingga ku merangkak lagi sampai ku kembali dan berlari
Bukan karna salah siapa, tapi tentang permasalahan yang memang ada untuk menguji ketangguhan hati
Dan manisnya kopi mengungkap kisah-kisah indah membuat perasaan bungah
Tentang kekeluargaan yang menghangatkan
Tentang kebersamaan yang pernah dikompakkan
Tentang keromantisan yang pernah menggelikan
Tentang kebahagiaan yang pernah diciptakan
Indah bukan?
Dan panasnya kopi yang melegakan tenggorokan
Seperti menghilangkan rasa yang tak pernah tergambarkan
Yang meyakinkan bahwa keraguan akan cerahnya perjalanan yang masih panjang ini perlu ditinggalkan

Campuran kopi, gula, susu, cream, air panas, dan secangkirnya
Sudah seperti cerita
Entah dengan yang datang sesaat atau yang setia
Bersama kalian hidup ini terasa sempurna
Tentang kopi dan seisinya
Yang suka atau tidak suka meminumnya
Meskipun aku akan selalu bertambah usia
Bagaimana kita kembali mengulang cerita?
Maukah merajut bersama lebih lama?
Atau kita awali dengan cerita yang lebih menggoda

Kopi malam ini, tak seenak barista yang membuatnya.

No comments:

Post a Comment