Akhir-akhir ini twitter jadi ramai lagi, tentunya cuitan macem-macem juga ramai lagi, dan atau kebetulan juga sering nemuin cuitan-cuitan pada galau, banyak pikiran atau hanya sekedar posting aja mungkin, tapi liat kondisi yang sepertinya pernah ku alami tidak salahnya posting biar sama-sama pikiran kita sehat, isn't true??
Jadi sebelum membahas caranya, kasih penjelasan dulu yep.
Menurut Lestari (2016) stress merupakan sebuah reaksi atau respon terhadap fisik, psikologis, atau sosial yang mempengaruhi kesehatan jasmani dan atau rohani. Dan faktor-faktor yang menyebabkan respon stres tersebut disebut dengan stressor. Stressor juga macem-macem misalkan putus cinta, putus kerja, rindu tapi tak bertemu tjiaaa, gak lulus2, belum dapet job, dan macem2 deh,
Jadi 2 hal tersebut beda ya lur.
Wajar gak sih kalo ada stressor kita jadi stres?? Nah itu sangat wajar sekali, semua orang pasti mengalaminya, bahkan bayi sekalipun, kalo respon bayi saat stres misalkan ditinggal ibunya ya menangis karna ia merasa tidak nyaman. Stres itu wajar untuk seseorang agar bisa lebih berkembang, dan tentunya mengasah makanisme koping (cara menyelesaikan masalah yg dihadapi). Yang tidak wajar ialah jika stress memberat dan berkepanjangan, mekanisme koping tidak bisa diandalkan bahkan sampai ke psikosomatik. Jadi stress berkelanjutan tersebut tidak hanya mempengaruhi ke kesehatan mental saja tapi bisa ke kesehatan yang lain, psikosomatik.
Psikosomatik itu berhubungan dengan jiwa pikiran yang bisa mengarah ke fisik. Misalkan saja akibat stress berat perut jadi sakit/nyeri, mual, pusing, sesak nafas, bahkan bisa ke gangguan fisik yang lain. Kenapa bisa sampai segitu? Karena pada saat kita stress, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol yang membuat kerja jantung lebih cepat, yang efeknya pembuluh darah lebih menyempit, tekanan darah tinggi, denyut nadi meningkat, mudah lelah, otot-otot terasa tegang, asam lambung meningkat sehingga bisa ke mual, nyeri perut dan masih banyak efek yang lain. Maka dari itu kenapa stress sangat digadang-gadang jangan sampai ke psikosomatik, karena dari pikiran bisa memicu ke sakit secara fisik. Tidak hanya itu, bahkan bisa sampai ke depresi bahkan ke gangguan kejiwaan psikosis seperti halusinasi, delirium, delusi bahkan skizophrenia.
Dan dari itu sebisa mungkin jangan banyak pikiran berat, agar tubuh jadi sehat :D
Dan kali ini tips/cara mengatasi stress yang belum sampai berkepanjangan ya, kalo sudah berkepanjangan lebih baik konsultasi ke psikiater atau psikolog atau terapis pemulihan batin,
kalo menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI (2018) dalam instagramnya @p2ptmkemenkesri ada 12 langkah pengendalian stress yaitu :
1. Merencanakan masa depan lebih baik
2. Menghindari membuat beberap perubahan besar dalam saat bersamaan
3. Menerima diri sendiri sebagaimana adanya
4. Menerima lingkungan sebagaimana adanya
5. Berbuat sesuai kemampuan dan minat
6. Membuat keputusan yang bijaksana
7. Berpikir postif'
8. Membicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain yang dapat dipercaya
9. Memelihara kesehatan diri sendiri
10. Membina persahabatan dengan orang lain
11. Meluangkan waktu untuk diri sendiri. Jika merasa tegang dan letih, perlu istirahat dan rekreasi
12. Melakukan relaksasi selama 10-15 menit/hari untuk mengendorkan ketegangan otot.
Kalo menurut versi blog ini, akan lebih ringkas ya, ini dia tipsnya :
1. Love Your Self
Salah satu cara biar kamu siap dalam mengendalikan masalahmu adalah dengan percaya dan mencintai dirimu sendiri. Saat-saat stress kadang akan muncul pertanyaan pada diri sendiri, kenapa kok aku begini, kenapa akau dapat hal seperti ini dsb. Tidak akan selesai-selesai jika itu akan dipikirkan terus menerus, mulai dengan aku percaya aku bisa menerima ini semua, menjalani ini semua, aku punya Allah untuk mendampingi dalam setiap ujian dan tantangan yang diberikan. Siapa lagi yang akan menyelesaikan masalahmu jika kamu tidak percaya pada diri sendiri.
2. Stay Positive
Ya, berpikir positif dan menilai sebuah masalah yang diberikan bisa dilihat dari sudut mana saja adalah cara yang bisa meredakan segala pikiran yang berkecamuk. semua suatu saat ada manfaatnya, mungkin tidak pada hari itu juga tapi suatu hari nanti. Berpikir positif dan tidak menyalahkan keadaan atau siapapun juga kan mengurangi rasa kemurungan diri.
3. Relaxation and Distraction
Relaksasi adalah suatu cara untuk melemaskan ketegangan otot, lemesin say masalahnya wkwk salah satu caranya adalah dengan tarik nafas dalam ditahan sebentar dan dikeluarkan lewat mulut secara perlahan, saat mengeluarkan nafas, keluarkan juga dari pikiran masalah2 yang sedang dihadapi. Lakukan ini berkali-kali. Sedangkan distraksi adalah cara pengalihannya gar tidak terus menerus memikirkan, misalkan dengan melakukan hobi yang positif, cuci baju, bersih-bersih, ngemall atau yang lainnya, distraksi ini sesuai apa yang kamu inginkan, tapi ingat yang positif ya!
4. Share Your Problems
Saat-saat kamu merasa ngedown, jangan biarkan pikiranmu sendiri dan dirimu sendirian. Jangan dipendam saja, ingat ingat! itu hanya menumpuk masalah baru ke kesehatan yang lain. Tapi sebisa mungkin ceritalah pada yang kamu anggap dekat dan bisa dipercaya. Misal pada Allah sebagai Tuhan-Mu dan bisa memberikan pencerahan yang lebih, karna Ia sebaik-sebaik pendengar. Bisa ke orang tua, teman atau yang lain yang kamu anggap pendengar baik. Dengan menceritakan maka sebagian rasa yang kamu rasakan akan lebih ringan. Ceritakan kepada orang yang dipercayai dan jangan kepada orang yang sekiranya toxic, karna akan menambah beban aja.
5. Exercise
Yap, berolahraga. Pada saat stress tubuh melepas hormon kortisol dan adrenal, pada saat itu akan menghentikan kerja insulin dan meningkatkan kadar gula dalam darah, maka hati-hati juga jika sering stres juga memicu penyakit diabetes melitus dan obesitas. Namun pada saat aktivitas fisik olahraga, tubuh akan meningkatan hormon norepinefrin atau sebagai antidepresan, dan saat olahraga hormon kortisol dan epinefrin tersebut menurun serta dalam tubuh terjadi peningkatan hormon endorfin dan serotonin sebagai hormon yang bisa menyebabkan lebih bahagia dan rileks.
6. Holiday
Nah ini dia bisa mengatasi banget, karena holiday tidak harus yang jauh dan tempat yang instagramable bukan? Kalian bisa holiday tipis-tipis untuk sekedar melepaskan rasa penat, dan aktivitas rutin ataupun melepaskan rasa stres yang sedang dihadapi. Bisa dengan liburan sendiri atau bareng ama temen. Cari tempat yang serasa kamu cocok buat bisa bikin dirimu bahagia! Ingat membahagiakan diri sendiri juga perlu loh. Kalo menurut blog ini rekomendasi liburan ke alam, karna masih ada udara segar agar tambah rileks. Saat holiday biasa juga eksplore-eksplore tempat yang belum kamu kunjungi, pasti akan lebih seru dan biar jadi tambah rileks. Saat liburan yang menyenangkan tentunya hormon endorfin akan diproduksi lebih mengingkat sehingga akan lebih happy, dan pikiranmu bisa kembali jernih untuk melanjutkan masalahmu. Seru kan, emang liburan ini bagi orang yang gampang jenuh like me, perlu diagendakan rutin agar lebih bisa refresh wkwkw isnt't true???
Okay, itu tadi tips dikit semoga bisa membantu teman-teman! Don't forget to be happy. See You!❤
Jadi sebelum membahas caranya, kasih penjelasan dulu yep.
Menurut Lestari (2016) stress merupakan sebuah reaksi atau respon terhadap fisik, psikologis, atau sosial yang mempengaruhi kesehatan jasmani dan atau rohani. Dan faktor-faktor yang menyebabkan respon stres tersebut disebut dengan stressor. Stressor juga macem-macem misalkan putus cinta, putus kerja, rindu tapi tak bertemu tjiaaa, gak lulus2, belum dapet job, dan macem2 deh,
Jadi 2 hal tersebut beda ya lur.
Wajar gak sih kalo ada stressor kita jadi stres?? Nah itu sangat wajar sekali, semua orang pasti mengalaminya, bahkan bayi sekalipun, kalo respon bayi saat stres misalkan ditinggal ibunya ya menangis karna ia merasa tidak nyaman. Stres itu wajar untuk seseorang agar bisa lebih berkembang, dan tentunya mengasah makanisme koping (cara menyelesaikan masalah yg dihadapi). Yang tidak wajar ialah jika stress memberat dan berkepanjangan, mekanisme koping tidak bisa diandalkan bahkan sampai ke psikosomatik. Jadi stress berkelanjutan tersebut tidak hanya mempengaruhi ke kesehatan mental saja tapi bisa ke kesehatan yang lain, psikosomatik.
Psikosomatik itu berhubungan dengan jiwa pikiran yang bisa mengarah ke fisik. Misalkan saja akibat stress berat perut jadi sakit/nyeri, mual, pusing, sesak nafas, bahkan bisa ke gangguan fisik yang lain. Kenapa bisa sampai segitu? Karena pada saat kita stress, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol yang membuat kerja jantung lebih cepat, yang efeknya pembuluh darah lebih menyempit, tekanan darah tinggi, denyut nadi meningkat, mudah lelah, otot-otot terasa tegang, asam lambung meningkat sehingga bisa ke mual, nyeri perut dan masih banyak efek yang lain. Maka dari itu kenapa stress sangat digadang-gadang jangan sampai ke psikosomatik, karena dari pikiran bisa memicu ke sakit secara fisik. Tidak hanya itu, bahkan bisa sampai ke depresi bahkan ke gangguan kejiwaan psikosis seperti halusinasi, delirium, delusi bahkan skizophrenia.
Dan dari itu sebisa mungkin jangan banyak pikiran berat, agar tubuh jadi sehat :D
Dan kali ini tips/cara mengatasi stress yang belum sampai berkepanjangan ya, kalo sudah berkepanjangan lebih baik konsultasi ke psikiater atau psikolog atau terapis pemulihan batin,
kalo menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI (2018) dalam instagramnya @p2ptmkemenkesri ada 12 langkah pengendalian stress yaitu :
1. Merencanakan masa depan lebih baik
2. Menghindari membuat beberap perubahan besar dalam saat bersamaan
3. Menerima diri sendiri sebagaimana adanya
4. Menerima lingkungan sebagaimana adanya
5. Berbuat sesuai kemampuan dan minat
6. Membuat keputusan yang bijaksana
7. Berpikir postif'
8. Membicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain yang dapat dipercaya
9. Memelihara kesehatan diri sendiri
10. Membina persahabatan dengan orang lain
11. Meluangkan waktu untuk diri sendiri. Jika merasa tegang dan letih, perlu istirahat dan rekreasi
12. Melakukan relaksasi selama 10-15 menit/hari untuk mengendorkan ketegangan otot.
Kalo menurut versi blog ini, akan lebih ringkas ya, ini dia tipsnya :
1. Love Your Self
Salah satu cara biar kamu siap dalam mengendalikan masalahmu adalah dengan percaya dan mencintai dirimu sendiri. Saat-saat stress kadang akan muncul pertanyaan pada diri sendiri, kenapa kok aku begini, kenapa akau dapat hal seperti ini dsb. Tidak akan selesai-selesai jika itu akan dipikirkan terus menerus, mulai dengan aku percaya aku bisa menerima ini semua, menjalani ini semua, aku punya Allah untuk mendampingi dalam setiap ujian dan tantangan yang diberikan. Siapa lagi yang akan menyelesaikan masalahmu jika kamu tidak percaya pada diri sendiri.
2. Stay Positive
Ya, berpikir positif dan menilai sebuah masalah yang diberikan bisa dilihat dari sudut mana saja adalah cara yang bisa meredakan segala pikiran yang berkecamuk. semua suatu saat ada manfaatnya, mungkin tidak pada hari itu juga tapi suatu hari nanti. Berpikir positif dan tidak menyalahkan keadaan atau siapapun juga kan mengurangi rasa kemurungan diri.
3. Relaxation and Distraction
Relaksasi adalah suatu cara untuk melemaskan ketegangan otot, lemesin say masalahnya wkwk salah satu caranya adalah dengan tarik nafas dalam ditahan sebentar dan dikeluarkan lewat mulut secara perlahan, saat mengeluarkan nafas, keluarkan juga dari pikiran masalah2 yang sedang dihadapi. Lakukan ini berkali-kali. Sedangkan distraksi adalah cara pengalihannya gar tidak terus menerus memikirkan, misalkan dengan melakukan hobi yang positif, cuci baju, bersih-bersih, ngemall atau yang lainnya, distraksi ini sesuai apa yang kamu inginkan, tapi ingat yang positif ya!
4. Share Your Problems
Saat-saat kamu merasa ngedown, jangan biarkan pikiranmu sendiri dan dirimu sendirian. Jangan dipendam saja, ingat ingat! itu hanya menumpuk masalah baru ke kesehatan yang lain. Tapi sebisa mungkin ceritalah pada yang kamu anggap dekat dan bisa dipercaya. Misal pada Allah sebagai Tuhan-Mu dan bisa memberikan pencerahan yang lebih, karna Ia sebaik-sebaik pendengar. Bisa ke orang tua, teman atau yang lain yang kamu anggap pendengar baik. Dengan menceritakan maka sebagian rasa yang kamu rasakan akan lebih ringan. Ceritakan kepada orang yang dipercayai dan jangan kepada orang yang sekiranya toxic, karna akan menambah beban aja.
5. Exercise
Yap, berolahraga. Pada saat stress tubuh melepas hormon kortisol dan adrenal, pada saat itu akan menghentikan kerja insulin dan meningkatkan kadar gula dalam darah, maka hati-hati juga jika sering stres juga memicu penyakit diabetes melitus dan obesitas. Namun pada saat aktivitas fisik olahraga, tubuh akan meningkatan hormon norepinefrin atau sebagai antidepresan, dan saat olahraga hormon kortisol dan epinefrin tersebut menurun serta dalam tubuh terjadi peningkatan hormon endorfin dan serotonin sebagai hormon yang bisa menyebabkan lebih bahagia dan rileks.
6. Holiday
Nah ini dia bisa mengatasi banget, karena holiday tidak harus yang jauh dan tempat yang instagramable bukan? Kalian bisa holiday tipis-tipis untuk sekedar melepaskan rasa penat, dan aktivitas rutin ataupun melepaskan rasa stres yang sedang dihadapi. Bisa dengan liburan sendiri atau bareng ama temen. Cari tempat yang serasa kamu cocok buat bisa bikin dirimu bahagia! Ingat membahagiakan diri sendiri juga perlu loh. Kalo menurut blog ini rekomendasi liburan ke alam, karna masih ada udara segar agar tambah rileks. Saat holiday biasa juga eksplore-eksplore tempat yang belum kamu kunjungi, pasti akan lebih seru dan biar jadi tambah rileks. Saat liburan yang menyenangkan tentunya hormon endorfin akan diproduksi lebih mengingkat sehingga akan lebih happy, dan pikiranmu bisa kembali jernih untuk melanjutkan masalahmu. Seru kan, emang liburan ini bagi orang yang gampang jenuh like me, perlu diagendakan rutin agar lebih bisa refresh wkwkw isnt't true???
Okay, itu tadi tips dikit semoga bisa membantu teman-teman! Don't forget to be happy. See You!❤
Mantull 😂😂😂
ReplyDelete