Termegah namun bukan yang terbaik itu kamu
Ya Kamu!
Kamu itu dimataku sebenarnya bagai bintang yang menghiasi malam
Begitu cerah, terang, mempesona
Kamu itu dihatiku sesungguhnya mandapat tempat terindah
Yang mendapat kesejukan, kedamaian hatiku
Kamu itu seperti jaket kulit yang sangat tebal
Menghangatkan otakku dan seluruh nafasku
Kamu itu bagaikan pena termahal dan terbagus yang kumiliki
Selalu ku pakai di setiap naskah coretanku
Kamu bak kereta dorong
Yang ikut serta menyemangatiku dalam segala hal
Tapi mungkin kamu tidak akan pernah tau
Betapa indah kamu berada dalam jiwaku
Kamu terlalu sombong
Menganggap sesuatu yang sederhana disekililingmu bodoh, biasa, dan tak menarik
Kamu begitu acuh
Melihat hal yang membicarakanmu saja kau tak mengenal
Kamu sangat pandai
Hingga persoalan, masalah yang paling kecil kamu tak mengetahuinya
Kamu terlalu mempesona
Sampai-sampai seseorang yang ada di sekitarmu terlelap akan auramu
Dari itulah sifatmu
seperti bintang kejurang
Bukan bintang kejora
Yang selalu tak nampak dalam mataku
termakan awan mendung tebal
Tanpa sinar rembulan
Dan indahnya malam
Bahkan kamu yang seharusnya hadir dalam permulaan senja
tak pernah terlihat
hingga aku bosan, jenuh, dan enggan
memikirkan kamu lagi, hanya untuk menambah pikiranku
kamu yang termewah dan termegah namun bukan yang terindah
dan kamu itu adalah KAMU
No comments:
Post a Comment