every blue sky has a story, about you, about the experience, about memories, and about nature. So I like to write even though there was nothing
Saturday, November 25, 2017
Tuesday, November 21, 2017
Tiang Lampu Di Bulan November
Tiang lampu
Saksi bisu sore itu ku menunggu
Matahari yang akan segera membelenggu
Jadi senja sendu
Tiang lampu
Penegak penerangan
Saat tiada lagi bintang bersinar kala malam
Yang mampu beri cahaya sekaligus kehangatan
Tiang lampu
Bagai tubuh tegap tempatku bersandar
Saat tiada lagi alasan
Untuk tetap bisa pulang
Tiang lampu
Seperti sosok abadi yang berdiri
Saat ku bawa payung sendiri
Ditengah gerimis berhari-hari
Tiang lampu
Ketahananmu menahan godaan
Dari badai, panas, dingin, dan hujan
Tak pernah diragukan
Sudah cukup buktikan kau penuh kekuatan dan keikhlasan
Di bulan november
Senja-senja indah mulai tercipta
Di penghujung tahun yang penuh cinta
Namun butuh kesabaran tiada tara
Menunggu kepastian yang ada
Di bulan november
Hujan-hujan mulai berdatangan
Rintikannya yang keras menampar kedewasaan
Untuk tetap bertahan dalam segala keadaan
Menerpa, menerjang keterbatasan
Tiang lampu di bulan november
Izinkan aku menumpang disampingmu saat ku sedang mencari masa depan sebelum aku pulang.
Saksi bisu sore itu ku menunggu
Matahari yang akan segera membelenggu
Jadi senja sendu
Tiang lampu
Penegak penerangan
Saat tiada lagi bintang bersinar kala malam
Yang mampu beri cahaya sekaligus kehangatan
Tiang lampu
Bagai tubuh tegap tempatku bersandar
Saat tiada lagi alasan
Untuk tetap bisa pulang
Tiang lampu
Seperti sosok abadi yang berdiri
Saat ku bawa payung sendiri
Ditengah gerimis berhari-hari
Tiang lampu
Ketahananmu menahan godaan
Dari badai, panas, dingin, dan hujan
Tak pernah diragukan
Sudah cukup buktikan kau penuh kekuatan dan keikhlasan
Di bulan november
Senja-senja indah mulai tercipta
Di penghujung tahun yang penuh cinta
Namun butuh kesabaran tiada tara
Menunggu kepastian yang ada
Di bulan november
Hujan-hujan mulai berdatangan
Rintikannya yang keras menampar kedewasaan
Untuk tetap bertahan dalam segala keadaan
Menerpa, menerjang keterbatasan
Tiang lampu di bulan november
Izinkan aku menumpang disampingmu saat ku sedang mencari masa depan sebelum aku pulang.
Monday, November 13, 2017
Kopi Malam Ini
Malam ini ku seduh kembali kopi hitam
Rasanya masih tetap dan tidak akan pernah pudar
Namun aku begitu canggung untuk memfilosofikan hal yang telah lama menghilang
Kopi malam ini begitu sederhana dan biasa saja
Ditemani rintik hujan yang menjelma jadi bisikan-bisikan
Bisikan tentang kenangan dan sepanjang perjalanan
Aroma kopi kali ini membuat pikiran semakin melayang
Aku masih ingat betul bagaimana sosok-sosok yang pernah mendampingi kehidupan
Dari keluarga, sahabat, kawan, hingga partner berbagai golongan
Sudahkah aku memberikan kebaikan?
Pada mereka yang selalu ku repotkan dan selalu ku mintai bantuan hingga bantuan perasaan
Sudahkah aku mengucapkan rasa terima kasih?
Pada mereka yang selalu memberikanku banyak motivasi dan inspirasi
Pernahkah aku berucap kata maaf yang begitu dalam?
Pada mereka yang sering ku buat kesal
Dengan segala tingkahku yang begitu menyebalkan
Dan pahitnya kopi ini membukakan kenangan saat-saat aku begitu rapuh
Manusia dengan hati yang akan diguncangkan dan hati yang tidak teguh
Tentang tamparan-tamparan saat ku berjalan menyusuri perjalanan
Hingga ku merangkak lagi sampai ku kembali dan berlari
Bukan karna salah siapa, tapi tentang permasalahan yang memang ada untuk menguji ketangguhan hati
Dan manisnya kopi mengungkap kisah-kisah indah membuat perasaan bungah
Tentang kekeluargaan yang menghangatkan
Tentang kebersamaan yang pernah dikompakkan
Tentang keromantisan yang pernah menggelikan
Tentang kebahagiaan yang pernah diciptakan
Indah bukan?
Dan panasnya kopi yang melegakan tenggorokan
Seperti menghilangkan rasa yang tak pernah tergambarkan
Yang meyakinkan bahwa keraguan akan cerahnya perjalanan yang masih panjang ini perlu ditinggalkan
Campuran kopi, gula, susu, cream, air panas, dan secangkirnya
Sudah seperti cerita
Entah dengan yang datang sesaat atau yang setia
Bersama kalian hidup ini terasa sempurna
Tentang kopi dan seisinya
Yang suka atau tidak suka meminumnya
Meskipun aku akan selalu bertambah usia
Meskipun aku akan selalu bertambah usia
Bagaimana kita kembali mengulang cerita?
Maukah merajut bersama lebih lama?
Atau kita awali dengan cerita yang lebih menggoda
Kopi malam ini, tak seenak barista yang membuatnya.
Saturday, November 11, 2017
When November Rain
Apabila dipertemukan dengan november kembali
Bagaimana saat bertemu hujan lagi
Dan aku akan lebih tidak mengerti
Ini november dan penuh hujan
Lalu aku harus berbuat apa
Lamanya aku tak pernah mencoba
Apalagi untuk sekedar menulisnya
Harapku kau akan tetap menikmatinya
Bilamana kaupun masih tidak memahami
Rasa demi rasa tulisan ini
Itu berarti sudah berkurangnya rasa peduli
Lihat november dan hujan
Itu sama artinya dengan melihat kembali kenangan
Aku sudah tidak, pun kamu juga melupakan
November dengan penuh hujan tak meredakan
Tapi ini benar-benar dipertemukan
Oh this is shit, aku kini selalu gagal menuliskan
Friday, November 10, 2017
Tips Cuci Tangan Yang Benar
Di zaman now ini udah gak heran semua orang pegang gadget, dan itulah salah satu tempat berkumpulnya banyak kuman, dan enggak bisa dipungkiri kadang kita langsung makan makanan tanpa cuci tangan terlebih dahulu pas kita sedang ena enanya video call ataupun personal chat bareng doi sedangkan tangan masih pegang gadget.
Kenapa sih penting banget cuci tangan??
Yap, udah jelas buat ngebersihin kuman-kuman di tangan kita, selain itu cuci tangan dapat memutus jalur penyebaran suatu penyakit, karna banyak banget penyakit diakibatkan infeksi salah satunya karna jarang cuci tangan, kita gak pernah tau apakah tangan-tangan kita terdapat bakteri atau virus penyebab penyakit atau tidak kan? Nhah sebelum virus/bakteri masuk tubuh kita lewat tangan, maka dari itu pentingnya cuci tangan.
Subscribe to:
Posts (Atom)