Selamat membaca kembali postingan-postingan yang sedikit menyita waktu kalian ☺
Melanjutkan postingan sebelumnya, bisa baca di >> aku menyumbang angka covid ,
Gejala saat itu : badan linu, demam (cenderung subfebris tidak sampai demam tinggi), lemas, pusing, mual, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, anosmia, bab cair (1x belum sampai diare), anosmia, ageusia. o ya mungkin belum ada di postingan sebelumnya, jadi aku sempet kayak kepalaku dingin dan berhenti bentar banget, habis itu kayak sadar gak mikir apa-apa, sempet takut wkkw kayak ngefreeze
Data klinis : tekanan darah normal, denyut nadi diawal gejala sempat takikardi (lebih dari 90-100x), laju pernafasan normal, suhu badan normal (saat itu 36,8-37,5), saturasi oksigen diawal gejala 95% (normal, selanjutnya gak berani cek wkwk), hasil cek darah hematologi, crp, ldh normal, rontgen thoraks normal
Isolasi : terhitung 10 hari dari tanggal swab
Post isolasi : kerja di ruangan non covid (udah gak di icu), walopun non covid tapi sudah 20 hari ini kontak dengan 5 pasien terkonfirmasi positif covid dengan gejala (tentunya), dan di lingkungan yang temennya satu persatu ikut tumbang saat itu. Dengan di ruangan apd lv 2
Gejala post covid : diawali perubahan siklus haid (jadi harusnya saat awal isoman itu adalah siklus haid ku, tapi akhir isoman baru haid), tiap tidur malem hidung kadang masih mampet sampai sekarang, kadang bangun tidur ngerasa dada ampeg, nafas sesek kayak gak penuh (berlangsung sebentar) kerasa banget minggu pertama dan kedua pasca isoman, meskipun bisa membau tapi sensor bau belum se strong pre covid
Gejala yang sama dengan teman yg pasca covid: hidung mampet, perubahan siklus haid
Jadi menurut CDC (center of disease control, 2021) kondisi pasca/post covid ini merupakan berbagai masalah kesehatan baru, masalah kembali, atau berkelanjutan yang dapat dialami seseorang setelah terinfeksi virus penyebab COVID-19. Bisa berlangsung 4 minggu atau lebih sejak terinfeksi virus. Kondisi ini gak cuma terjadi pada orang bergejala, namun dari yang tanpa gejala yang positif, gejala ringan sedang bahkan berat dapat mengalami poat covid ini. Post covid ini bisa dikenal dengan long covid, long haul covid, long term covid, post term covid,atau chronic covid. CDC dan para peneliti juga masih mempelajari lebih lanjut tentang efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terkait dengan COVID-19, siapa yang mendapatkannya, dan mengapa bisa terjadi.
Gejala pasca covid menurut CDC (2021)
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Kelelahan atau kelelahan
- Gejala yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental
- Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi (kadang-kadang disebut sebagai "brain fog"
- Batuk
- Sakit dada atau perut
- Sakit kepala
- Jantung berdetak cepat atau berdebar (bisa nyeri dada)
- Nyeri sendi atau otot
- Perasaan tertusuk jarum
- Diare
- Masalah tidur
- Demam
- Pusing saat berdiri
- Ruam kulit
- Perubahan suasana hati
- Perubahan bau atau rasa
- Perubahan siklus haid
- Efek Multiorgan dari COVID-19 : beberapa orang yang menderita penyakit parah dengan COVID-19 mengalami efek multiorgan atau kondisi autoimun dalam waktu yang lebih lama dengan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah penyakit COVID-19. Efek multiorgan dapat mempengaruhi sebagian besar, jika tidak semua, sistem tubuh, termasuk fungsi jantung, paru-paru, ginjal, kulit, dan otak. Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat di tubuh secara tidak sengaja, menyebabkan peradangan (pembengkakan yang menyakitkan) atau kerusakan jaringan di bagian tubuh yang terkena.
Seseorang yang pasca terinfeksi virus corona yang sampai menjalani rawat inap intensif (ICU) bahkan gak di ICU pun setelah sembuh bisa mengalami kondisi PTSD (post traumatic stress disorder) dan kondisi pasca icu biasanya PICS (post intensive care syndrome).
(apalagi saat ini Jawa dengan kasus tajam, mungkin orang bisa mengalami PTSD di poli covid maupun IGD karena memang kondisi yang mengerikan).
Lalu apa yang bisa dicegah?
menurut CDC : dapatkan vaksin segera, karena vaksin akan mengurangi gejala pemberatan, mengurangi prolonged perawatan di rs, memperingan gejala,
Sempat baca beberapa artikel untuk latihan nafas bagi yang sesak post covid, dan menurutku lumayan worth it karna udah praktek, olahraga juga (belum baca lebih lanjut tapi) :D
Sumber long covid itu tadi dari : National Center for Immunization and Respiratory Diseases (NCIRD), Division of Viral Diseases, diupdate CDC 12 July 2021
Saat ini kasus covid-19 Indonesia masih banyak, per hari ini kasus sudah hampir 3juta yang terinfeksi, dengan kasus kematian total 70an ribu kasus, dan masih diangka kematian lebih dari 1rb perhari. Namun masih banyak sekitar yang belum percaya, masih abai, bahkan egois. Mungkin belum pernah mampir melihat kondisi IGD rumah sakit rujukan covid, masih belum melihat orang antrian oksigen untuk memenuhi kondisi sesak nafas yang sedang isoman, atau bahkan sudah kebal dengan kasus kematian, ataukah kebal dengan kehilangan orang tersayang? Naudzubillah
Mungkin juga karna ketidakjelasan kebijakan, namun bukan berarti harus abai dengan kesehatan, abai dengan kasus ini, kita semua ingin sama-sama berakhir pandemic, sama-sama capek iya, bosen iya, setidaknya tahan nafsu dunia, berempatilah untuk sesama, bukan untuk pembuat kebijakan kok.
Tetaplah pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, sekalipun kontak pakailah masker, dapatkan vaksin (walopun jujur aku sendiri juga kesusahan cari vaksin)
Sudahlah, semingguan ini sudah bodo amat, kalo sudah ke tahap edukasi rasanya saat ini sudah lelah, sudah dititik terserah hidup masing-masing, semua ada risikonya, sehat dan sakit juga yang merasakan masing-masing diri sendiri, hidup dan mati juga memang takdir (AKU PAHAM). Semoga selalu sehat dan selalu diindungi Allah,
Tambahan : mungkin sering terjadi ngumpul2, ketemu orang positif covid tetap sehat, itu pertanda :
- Imun atau kekebalan sedang bagus
- Lingkungan juga sedang bagus, gak ada yang sakit dll
- Beruntung atas izin dan kuasa Allah
- Beruntung lagi bejo wae
Sekian aja ya, takut semakin subjektif wkwkwk
Terima kasih sudah membaca, terima kasih sudah patuh prokes beberapa minggu ini, terima kasih sudah membantu antar sesama, terima kasih sudah saling mendoakan, terima kasih atas pilihan hidup masing-masing yang terpenting jangan kebal dengan perasaan berduka.
Mohon dimaafkan jika ada kata kalimat yang tidak berkenan.
Semoga sehat selalu, kasus menurun kita kan bertemu ☺
See you!
No comments:
Post a Comment