Thursday, December 21, 2023

Perlukah Me Time?

Bismillah

Assalamu'alaikum

Sejenak duduk, tarik nafas sebentar dan luangkan waktu.

Sepenggal kalimat untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Me time, terbaca sangat umum di generasi ini. Banyak arti dan banyak persepsi. Namun sudahkah meluangkan waktu di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari? Peran sosial sebagai anak, pasangan, orang tua, pekerja, siswa mahasiswa atau apapun peran saat ini yang saat ini diemban tentunya akan menguras energi, perasaan dan pikiran. Perlunya kembali menyempatkan waktu untuk diri sendiri ini sangat berperan bagi keselerasan jiwa dan raga. 

Me time sering dimaknai dengan menggunakan waktu luang untuk menyenangkan diri sendiri (Mingo & Montecolle, 2013). Direction Phychology, me time adalah suatu usaha untuk menghabiskan waktu singkat yang dimiliki bagi diri sendiri. Di sisi lain, Cambridge Dictionary mengartikan me time adalah waktu ketika seseorang dapat melakukan apapun yang diinginkan tanpa memikirkan hal lain. Sedangkan Oxford Languange, me time adalah suatu waktu yang dihabiskan seseorang untuk bersantai dari pekerjaan atau hal serupa untuk memulihkan energi. Jika tidak memiliki waktu luang, maka perlunya menyempatkan waktu luang tersebut. Lebih dari menyenangkan diri sendiri, me time berguna untuk mereset kembali apa yang telah dilalui dari aktivitas sehari-hari.

Me time tidak hanya mengembalikan energi, lebih dari itu me time adalah proses mengembalikan kodrat manusia sebagai hamba Allah, mengembalikan diri milik Tuhan YME, menyadarkan diri dan mengkoneksikan kembali kepada Allah. Proses spiritual inilah yang sebaiknya ada dalam me time. 

Me time tidak harus dikaitkan harus pergi ke tempat wisata/alam. Islam pun sudah memberikan waktu me time sehari 5x. Namun bagaimana memaknai waktu tersebut sebagai me time yang kadang terlupakan. Me time ini lebih ke arah proses menyadarkan diri bahwa sebagai hamba Allah koneksi kita sebagai manusia dan Tuhan itu perlu terjaga. Seberapa banyak waktu dan aktivitas yang diberikan, semua adalah titipan. Hanya dengan bersyukur, bersandar dan tarik nafas, dan mengikhlaskan/memasrahkan sejenak kehidupan diri sendiri kepada Yang Maha Esa pun sudah termasuk me time.

Namun masing-masing individu mungkin memiliki caranya sendiri untuk me time, mungkin ada yang pergi ke alam, menikmati hutan, gunung, pantai, atau sekedar pergi duduk ke taman, melihat sunrise/sunset, meluangkan waktu dengan yoga, olahraga, menghabiskan waktu sendiri untuk menikmati makanan, membaca buku, berbelanja, massage, perawatan diri, mengaji, ataupun hanya duduk di sudut ruang sembari bermuhasabah diri. Me time pun bisa untuk sarana bermuhasabah diri/instropeksi diri dengan proses penerimaan segala yang terjadi, mengkoreksi diri apa yang kurang, mensyukuri sejauh kaki melangkah sampai waktu ini hingga melakukan perbaikan diri.

Bahkan sebagai muslim sangat dianjurkan dan perlu dijadikan suatu kebutuhan dalam diri untuk bermuhasabah baik berupa pikiran, ucapan ataupun dalam perbuatan, dengan tujuan memeriksa kembali apa yang sudah dilakukan dan melakukan perbaikan. 

Me time juga bisa dimanfaatkan untuk waktu istirahat, istirahat sendiri dapat dilakukan berdasarkan tujuan :

  • istirahat fisik : dengan tidur yang cukup atau sekedar powernap, latihan nafas dalam, relaxation, stretching
  • istirahat mental : dengan mendengarkan musik, meditasi, journaling
  • istirahat emosional : berbicara dengan teman, mendengarkan lebih banyak, terapi, 
  • istirahat sosial : dengan off media sosial, bertemu teman lama
  • istirahat kreatif : membaca buku, menjelajahi alam, melukis dll
  • istirahat spiritual : meditasi, berdoa, melakukan sesuatu yang memberikan makna tentang tujuan hidup
  • istirahat sensory : mematikan alat elektronik, menikmati ambience, mindfullnes
Manfaat me time sangat berpengaruh untuk aktivitas yang selanjutnya akan dimulai, manfaatnya sendiri adalah :
  • merefresh otak agar lebih menjadi produktif : otak adalah bagian tubuh manusia yang berisi milyaran neuron (sel saraf). Dengan banyaknya neuron ini otak difungsikan sebagai pusat kontrol segala pengaturan tubuh. Dari mulai mengontrol pikiran, ingatan, emosi, sentuhan, keterampilan motorik, penglihatan, pernapasan, suhu, rasa lapar dan setiap proses yang mengatur tubuh kita. Otak akan bekerja terus menerus apalagi dengan segala aktivitas yang menyibukkan, otak akan bekerja lebih banyak. Meluangkan waktu sejenak sama artinya dengan mengistirahatkan otak sejenak agar tidak banyak terbebani. Sama halnya dengan baterai hp, yang ketika sudah 20% perlu di charge kembali agar kembali 100%
  • mengurangi stress : saat stress hormon-hormon seperti adrenalin, kortisol, dan norepinephrine akan diproduksi lebih banyak, dengan meluangkan waktu yang menyenangkan dan menenangkan hormon-hormon perelease lainnya seperti hormon bahagia dopamin, serotonin akan diproduksi lebih banyak sehingga ketegangan/stress berkurang, tubuh akan lebih bahagia
  • memberikan kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri : meluangkan waktu sejenak akan mengetahui lebih dalam diri sendiri, dari apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, mengingatkan kembali apa tujuan hidup, memilah apa yang perlu dilakukan dan tidak, mengoreksi apa yang telah dilalui, sehingga proses penerimaan diri sampai menjadi perbaikan diri-pun lebih jelas.
  • meningkatkan kemampuan konsentrasi dan pemecahan masalah : memaksakan diri untuk terus bekerja/ melakukan rutinitas aktivitas justru akan membuat konsentrasi berkurang dan berujung tidak maksimalnya pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, juga akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan suatu masalah/pekerjaan. Dengan mengambil jeda, akan mengembalikan kefokusan dalam menyelesaikan pekerjaan, karena baterai sudah terisi kembali.
  • menjaga kualitas hubungan dengan orang sekitar : saat mengambil me time tentunya akan menjaga jarak sejenak dengan orang sekitar, mungkin tidak semuanya. Menjaga jarak ini bukan berarti menjauhkan diri agar hubungan jadi renggang, akan tetapi akan menambah rasa saling menghargai, antar waktu dan antar pribadi, sehingga kualitas diri sendiri dan hubungan sekitar akan tetap terjaga.
Jadi, jika orang sekitarmu meminta izin untuk me time izinkanlah πŸ˜€dan saling komunikasikan dengan baik, tujuan dan waktu yang disepakati. 

Berdasarkan Harvard Health Publishing, rentang waktu yang ideal untuk me time adalah sesekali dalam waktu 30 menit hingga 24 jam. Adapun waktu yang paling minimal yang dapat dipilih adalah 5 menit untuk tiap durasinya, contohnya dengan melakukan deep breathing. Namun sebenarnya berapa lama waktu yang diambil bukan patokan, selama pikiran memberikan perhatian penuh / fokus untuk diri sendiri maka sudah disebut berhasil menghabiskan waktu istirahat yang berkualitas.

Me time paling simple dan singkat adalah melakukan deep breath, teknik relaksasi nafas dalam. Mungkin bagi tenaga kesehatan deep breath sering kali diinstrusikan ke beberapa pasiennya. Karena memang it's works untuk beberapa kasus. Jadi, fokus pernafasan dalam ini adalah pernafasan lambat yang akan membantu melepaskan dari pikiran dan sensasi yang mengganggu. Saat deep breathe kapasitas paru-paru akan meningkat, sehingga suplai darah dan oksigen melalui arteri vertebralis dan arteri karotis menuju ke otak akan lebih meningkat, sehingga yang mungkin awalnya suplai oksigen otak berkurang akan bertambah, dengan menambahkan afirmasi positif, neurotransmitter juga akan mengirimkan sinyal positive-positive vibes ke otak, sehingga otak akan menginstruksikan ke seluruh tubuh untuk rileksasi. Afirmasi positif yang dikirim oleh neurotransmitter ke neuron neuron otak ini contohnya dengan mensyukuri apapun yang telah diberi Tuhan YME, sudah sampai di titik ini, mengingat hal-hal yang menyenangkan, dan afirmasi positif lainnya. Otak ini organ yang luar biasa, bahkan sampai ada ilmu neurosains. Sehingga sering kali ada quote "you are what you think" meskipun di kehidupan ini sebagai manusia tidak bisa mengontrol/mengendalikan orang lain, setidaknya bisa belajar mengendalikan apa yang ada dari dalam diri.

Teknik deep breath :
  • mencari tempat nyaman untuk duduk/berbaring, tempat tenang direkomendasikan
  • ambil nafas normal beberapa kali
  • kemudian ambil nafas dalam-dalam melalui hidung, biarkan dada mengembang maksimal, dan abdominal/perut mengembang pula
  • saat teknik pengambilan nafas sejenak lepaskan pikiran-pikiran yang menyesakkan, membiarkan oksigen-oksigen masuk ke pikiran, mensyukuri hal-hal kecil, membayangkan hal-hal menyenangkan
  • kemudian lepaskan nafas perlahan, membiarkan paru-paru mengecil kembali
  • ulangi sampai merasa rileks
  • dan kembali mengatur nafas normal berulang dna terkontrol
  • dan siap memulai aktivitas kembali 


Sekian. Artikel ini hanya sebagai reminder diri sendiri. Jika artikel ini bermanfaat, itu datangnya dari Allah.

Barakallahu fiikum. Semoga selalu sehat jiwa & raganya. 




Sumber Artikel :

Anna Aisa dkk. 2021. Self Healing Untuk Mengurangi Stres Akademik Mahasiswa Saat Kuliah Daring. http://repository.iainmadura.ac.id/789/1/6950-18178-1-PB.pdf

R. Adinda. 2022. Me Time adalah : Alasan, Jenis Kegiatan, dan Manfaatnya. https://www.gramedia.com/best-seller/me-time/#google_vignette

Claudia Azizah. 2023. Me-Time is Time For Allah. https://aboutislam.net/spirituality/me-time-is-time-for-allah/

Harvard Health Publishing. 2020. Relaxation Techniques : Breath Control Helps Quellerant Stress Response. https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/relaxation-techniques-breath-control-helps-quell-errant-stress-response

1 comment: