Saturday, October 12, 2013

Edelweis!

rembulan bersinar
menutup rindu yang kelam
desah angin semilir di kegelapan
seolah kata manis keluar
menyongsong rindu di keberadaan
sang dambaan dan sobat sekawanan

malam membeku
tak beradu
dengan kesyahduan rindu
akan sosok yang setia hadir kala duka yang merasuk kalbu

aku benci
keegoisan ini
tak malam tak hari
semakin pergi
tak abadi

aku muak
kebohongan kalian
kaebahagiaan kalian sesaat
aku yang merindukan 
aku yang mengorbankan
tapi kau yang merusakkan
kau yang menjauhkan

seperti apa dirimu
tak akan pernah kutulis dalam puisi hidupku
yang aku mau
aku pergi, aku lupa, aku jauh.
dengan semua yang ku tulis dan ku tulus

aku ingin rindu ini jadi puisi edelweisku
puisi ketulusan, pengorbanan, dan keabadian




No comments:

Post a Comment