Selamat membaca kembali di laman blog tiadaapapun ini
Kali ini akan sedikit iklan buat piknik virtual, yap mata-mata memandang kumpulan beberapa potret alam nan indah
Sebelum menuju galeri foto, sering banget gak sih akhir-akhir ini atau belakangan tahun ini muncul kata self healing?
Mungkin secara singkatnya lebih sering denger dengan penyembuhan luka batin. Menurut Redho (2019) self healing sendiri diartikan sebagai metode penyembuhan penyakit bukan dengan medikasi(obat) melainkan dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam didalam tubuh.
Kenapa muncul self healing, karena sebagai bentuk pereleasan stress yang mungkin telah dialami oleh seseorang. Dari manakah stress muncul? Dari beberapa stressor. Stressor atau pemicu stress bisa bersumber dari internal dan eksternal. Jenis stress pun juga bermacam-macam such as stress fisik, stress psikologis/emosional, stress proses tumbuh kembang dll (Hidayat dan ulimul, 2014). Jadi stress itu gak cuma berkaitan pikiran tapi juga badan, pernah denger gak dengan stress ulcer? nah itu contoh dari stress fisiologis, stress ulcer merupakan stress yang dialami organ pencernaan terutama lambung, biasanya akan ditandai dengan produk cairan lambung atau muntah berwarna hitam/kecoklatan.
Jadi menurut teori Abraham Maslow (1943) dalam teorinya yaitu "a theory of human motivation" ada 5 kebutuhan manusia dimana kebutuhan tingkat rendah dulu harus terpenuhi sebelum ke tingkat yang lebih tinggi, 5 kebutuhan itu adalah :
1. Physiological Needs/Kebutuhan fisiologi, merupakan kebutuhan untuk mempertahankan hidup secara fisik, yang emang paling dasar banget harus terpenuhi, meliputi oksigen, pangan, sandang, papan. Tanpa poin satu ini kebutuhan yang lain tidak akan tercapai.
2. Safety Needs/ Kebutuhan rasa aman, merupakan kebutuhan selanjutnya yang harus terpenuhi, meliputi rasa aman secara fisik, ada perlindungan, ada kebebasan dari rasa cemas, depresi, ketakutan, perang, dan lain-lain.
3. Social Needs/ Kebutuhan akan kasih sayang dan rasa memiliki, setelah mendapat rasa aman, tentunya kita ingin mendapat kasih sayang dan rasa ingin dimiliki, dimana dalam hal ini kita sebagai individu akan muncul keharusan berinteraksi dengan orang lain sehingga kita merasa dimiliki oleh seseorang tersebut. Kita punya keluarga, teman, sahabat, tetangga, pasangan, atau peer groupnya masing-masing. Tidak hanya ingin mendapatkan tapi kita juga menciptakan kebutuhan ini tentunya.
4. Esteem Needs/ Kebutuhan Harga Diri, setelah poin 1-3 terpenuhi biasanya individu akan mengejar egonya untuk memenuhi keinginan mendapatkan prestise, mendapatkan penghargaan, berprestasi dll. Disini timbulah rasa menghormati dan ingin dihormati orang lain, ingin memenuhi kebutuhan akan status diri, prestasinya, kekuasaannya dll,
5. Self Actualization Needs/ Kebutuhan aktualisai diri, ini adalah puncak dari kebutuhan manuseaa. Ya berusaha untuk memaksimalkan seluruh potensi yang ada pada dirinya, keinginan secara terus menerus menggali potensi yang dimilikinya, memenuhi hasrat untuk menjadi dirinya sendiri sesuai kemampuannya. Begitu, biasanya anak-anak sekolah hanya sampai pada tahap harga diri, mendapatkan prestasi seperti itu.
Nah, jika 5 kebutuhan tersebut ada yang terganggu atau tidak terpenuhi bisa munculah stress, hingga bahkan mungkin stressor tersebut bisa menjadi suatu traumatic.
Dalam keperawatan ada beberapa masalah jiwa seperti kecemasan, harga diri rendah, isolasi diri, isolasi sosial hingga ke masalah waham, halusinasi, risiko perilaku kekerasan sampai risiko bunuh diri.
Sebelum dan jangan sampai ke arah risiko bunuh diri, maka akhir-akhir ini sering banget dibahas tentang kesehatan mental, salah satu cara menangani luka batin itu sering disebut self healing. Mungkin akan ada banyak artikel, journal yang membahas tentang terapi self healing. Dan self healing tidak melulu tentang piknik atau berliburan, tapi lebih ke arah mengendalikan dan merilis perasaan yang selama ini terpendam.
Self healing yang terpenting adalah meluangkan waktu untuk diri sendiri istilah kerennya sekarang adalah "me time", butuh fokus tertentu untuk memulai mengenali diri sendiri, memaafkan diri sendiri, tentang penerimaan, berdamai, dan self talk serta mulai afirmasi positif ke diri sendiri, dan masih ada banyak terapi yang bisa dilakukan, Tidak mudah mungkin untuk sebagian orang, perlu panduan dari berbagai psikolog maupun orang terdekat. Proses setiap individu tentunya berbeda, dan kita tidak perlu compare with the other one.
Dan ada hal yang mungkin bisa meningkatkan kualitas kesehatan mental, dengan meditasi, olahraga, mendengarkan lagu, atau menyempatkan waktu ke hal-hal yang disenangi juga bisa.
Poin penting nih aku ambil dari 3 sumber : youtube vincent and desta episode shopia latjuba, di part bahwa sebagai manusia jangan lupa bernafas (dalam artian menyempatkan waktu untuk mengambil nafas dalam kemudian menghembuskannya serta memaknai nafas tersebut secara dalam, mungkin setiap hari nafas, tapi bernafas dengan berbagai kesibukan aktivitas maupun kesibukan benak), yang kedua sedang mencoba belajar dari netflix nya Headscape tentang Guide to Meditation disitu ada beberapa episode dimulai dari cara kita fokus bernafas, hingga berdamai dengan stress dan menjadi baik, btw di youtube juga ada headscape, kemudian jika seorang muslim ternyata sholat malam/tahajud ini juga menarik, untuk berbicara dengan diri sendiri dan Yang Maha Kuasa di suasana yang sunyi senyap, bisa untuk mendamaikan diri, kemudian di agama buddha juga ada ajaran tentang meditasi. Dan masih ada banyak cara sebenarnya banyak journal-jurnal, buku dari ilmu psikolog yang bisa dipelajari. Dan tentunya proses/cara masing individu berbeda.
Selamat mencoba dan mari belajar bersama, karna semakin hari sepertinya banyak stressor yang muncul ditambah dengan berbagai perkembangan social media.
Bonus foto sebagai rasa terima kasih pada diri kalian sudah melalui proses hidup sampai hari ini dari suka duka senang sedih ataupun flat-flat aja:D
Terima kasih sudah membaca, jika ada kekeliruan dalam penyampaikan boleh ditambahkan di comment yaa..
Sampai berjumpa di tulisan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment